Komoditas kelapa mengalami kejayaan dengan produk utamanya berbentuk kopra pada periode 1960-1970an, pada masa itu usaha kopra dirasakan sebagai usaha yang sangat menguntungkan. Sejak periode 1980-2010, peran kelapa sebagai sumber bahan baku minyak goreng makin tergeser oleh komoditas kelapa sawit. Periode bulan Februari-April 2011, harga kopra makin membaik yakni Rp7500-11.000/kg, diharapkan harga kopra sebesar Rp7500/kg, akan bertahan untuk jangka waktu yang lama.
Industri kelapa yang sudah eksis sekarang ini perlu dipertahankan dan dikembangkan, sedangkan industri kelapa yang belum optimal patut mendapat perhatian yang serius dari semua pihak terkait untuk ditingkatkan kapasitas olah dan perluasan pasar, agar potensi bahan baku yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang peningkatan nilai tambah komoditas kelapa, peningkatan nilai ekspor dan perbaikan pendapatan masyarakat perkelapaan.
Upaya pengembangan pemasaran dilakukan terhadap pasar dalam negeri dan pasar luar negeri. Berdasarkan kondisi pemasaran produk kelapa dan peluang nilai tambah dari produk yang akan dikembangkan dominan pasar lokal/domestik yakni produk buah kelapa muda, koktail kelapa, selei kelapa, suplemen makanan bayi, tepung ampas kelapa, minuman ringan, nata de coco, kecap air kelapa, minyak kelapa murni, arang tempurung, asap cair tempurung, arang briket, kayu kelapa, biodiesel dan pupuk organik limbah kelapa. Sedangkan yang dominan pasar ekspor antara lain kopra, kopra putih, minyak kelapa kasar, arang aktif, dan serat sabut.
Neraca ekspor komoditas kelapa selang tahun 2005-2009 mengalami peningkatan dari $ 509,7 juta menjadi 856,7 rata-rata 22,3 %/tahun. Keadaan ini menunjukkan bahwa produksi kelapa masyarakat telah memberikan konstribusi bagi penerimaan devisa negara yang dapat diandalkan (Anonim, 2010). Pada Temu Bisnis Perkelapan Konperensi Nasional Kelapa VII di Manado Tahun 2010, bahwa penentuan harga kelapa (kopra, kelapa butiran) sebagai bahan baku industri dapat mencontohi penetapan harga kelapa sawit yang ditetapkan per minggu. Penetapan ini dilakukan atas kesepakatan antara petani, asosiasi petani, pabrikan/ pengusaha dan pemerintah. Secara historis harga kopra sejak tahun 1950-1967 adalah 1 kg kopra setara dengan 1 kg. beras Nilon atau Milled Rice Long Grain (sekarang sama dengan beras Super Win), yang harganya Rp. 7500-8000/kg (Lay, 2002).
Klasifikasi Alami
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Klas : Monocotyledoneae
Ordo : Palmales
Famili : Palmae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera L.
Ada dua pendapat yang mengatakan tentang asal tanaman kelapa. Pendapat pertama menyebutkan bahwa tanaman kelapa berasal dari Amerika Tengah. Alasannya di daerah tersebut lebih banyak ditemukan spesies tanaman kelapa daripada di tempat lain. Sementara itu, pendapat lain mengungkapkan bahwa kelapa berasal dari Asia Tenggara.
Tanaman kelapa banyak sekali manfaatnya dari pohon sampai buahnya. Kelapa merupakan tumbuhan yang sangat digunakan oleh manusia terutama buahnya yaitu sebagai bumbu dan bahan masakan. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini. Dikenal dua jenis kelapa yaitu kelapa genjah dan kelapa dalam.
Karakter Morfologi
Akar
Pohon kelapa berakar serabut lebat, mencapai 4.000 – 7.000 helai pada pohon yang telah dewasa. Banyak sedikitnya perakaran tergantung pada keadaan pertumbuhan tanaman dan kesuburan tanah. Sebagian akar serabut tumbuh mendatar dekat permukaan tanah, kadang-kadang mencapai panjang 10-15 meter. Sebagian lainnya tumbuh ke dalam tanah sampai 3-5 meter, tetapi tidak mampu menembus lapisan yang keras. Demikian juga jika ujung akar sampai pada permukaan air tanah, bagian ujung berhenti memanjang.
Akar serabut berukuran tebal rata-rata 1 cm. Pada bagian ujungnya tidak terdapat akar-akar rambut. Fungsi akar rambut digantikan oleh bagian akar berdinding lunak seperti gelembung-gelembung yang keluar pada permukaan akar yang terletak di belakang tudung akar. Bagian ini berwarna muda panjangnya rata-rata 5 cm, dan berfungsi mengabsorpsi unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Dari permukaan akar tumbuh juga bagian-bagian berwarna putih yang berfungsi mengatur pernafasan akar (pneumatophora).
Diantara akar-akar yang hidup terdapat pula akar-akar yang mati. Karena sebagian besar dari perakaran kelapa merupakan akar yang tumbuh mendatar, maka kalau pohon tumbuh pada tempat yang tanahnya terlalu gembur, batangnya mudah tumbang. Tetapi pada umumnya sistem perakaran yang dimiliki pohon kelapa menjamin untuk tidak terjadinya kerubuhan tanaman. Bagian-bagian pangkal batang mudah mengeluarkan akar-akar adventif, yang bila masuk ke dalam tanah akan berfungsi sebagai akar biasa. Akar-akar adventif ini kadang-kadang tumbuh keluar dari bagian batang bekas luka.
Batang
Pohon kelapa hanya mempunyai satu titik tumbuh terletak pada ujung dari batang, sehingga tumbuhnya batang selalu mengarah ke atas. Pohon kelapa tidak berkambium, sehingga tidak memiliki pertumbuhan sekunder. Luka-luka yang terjadi pada batang tidak dapat pulih kembali karena pohon tidak membentuk kalus.
Batang berangsur-angsur memanjang. Di sebelah ujung berturut-turut tumbuh daun-daun yang berukuran besar dan lebar. Pada tingkatan pertumbuhan tertentu, dari ketiak-ketiak daun secara berangsur-angsur keluar karangan bunga. Bagian batang yang sebenarnya dari pohon yang masih muda baru kelihatan jelas kalau pohon telah berumur 3 – 4 tahun, bilamana daun-daun terbawah telah gugur. Pada umur itu, bagian pangkal batang telah mencapai ukuran besar dan tebal yang tetap. Ukuran garis tengah batang antara 30-40 cm. Pada kelapa dalam pangkal batangnya berukuran sampai dua kali lebih besar. Pada kelapa genjah yang masih murni, ukuran batang di bagian pangkal, tengah dan ujung hampir sama semuanya.
Tinggi pohon dapat mencapai 30 meter, tergantung varietasnya. Gerak tumbuhnya pada waktu umurnya masih muda cepat, tetapi tergantung pada keadaan lingkungan pertumbuhannya, seperti keadaan tanah, iklim, gangguan hama penyakit dan lain-lain. Cepat lambatnya pertumbuhan pohon dapat dilihat pada letak bekas-bekas pangkal pelepah daun pada batang. Rata-rata dalam satu tahun terbentuk 12 lembar daun. Bekas-bekas pelepah pada pangkal batang umumnya jarang-jarang, tetapi menuju ke ujung makin rapat. Umur tanaman dapat diketahui dengan menghitung bekas-bekas pelepah pada batang.
Dari potongan melintang dari batang, di bagian luar nampak adanya berkas-berkas pembuluh yang jumlahnya banyak sekali, berangsur-angsur menuju ke sebelah dalam jumlahnya makin berkurang. Di sebelah luar berkas-berkas pembuluh ini berkumpul dan bersambung dengan berkas-berkas pembuluh dari tangkai daun.
Daun
Pada biji yang baru tumbuh, mula-mula terbentuk 4-6 helai daun tersusun satu membalut yang lain sehingga merupakan selubung dan runcing sebelah ujungnya. Susunan demikian perlu untuk memudahkan menembus lapisan sabut di sebelah pangkal buah. Setelah itu menyusul secara berturut-turut 4-6 lembar daun yang berukuran lebih besar daripada daun-daun yang dibentuk pertama kali, dan sudah disusun terlepas satu dengan lainnya, tetapi helai daunnya belum menyirip. Kemudian daun-daun lainnya menyusul terbentuk berturut-turut, ukurannya bertambah besar. Pangkal-pangkal daun membungkus bagian pangkal batang, membentuk batang palsu. Daun-daun tadi berangsur-angsur bertambah menyirip, dimulai dari sebelah pangkal helai daun menuju ke ujung.
Untuk sementara titik tumbuh yang diselubungi daun-daun itu tidak lagi tumbuh memanjang, melainkan melebar, dengan demikian bagian pangkal dari pohon yang masih muda itu memperlihatkan pertumbuhan membesar, sehingga bagian pangkal itu kelihatan terus bertambah tebal. Pertumbuhan demikian berlangsung sampai umur 4 tahun. Sesudah itu pangkal batang tidak tumbuh menebal lagi melainkan memanjang dan bagian batang yang sebenarnya mulai kelihatan.
Ukuran daun rata-rata mencapai 6-7 meter. Sirip atau anak daun berukuran panjang rata-rata 1-1½ meter. Luas permukaan daun rata-rata 7-8 meter persegi. Jumlah daun yang terbentuk dan gugur setiap tahun jumlahnya ± sama, sekitar 12-15 lembar. Pohon dewasa memiliki 30-40 daun pada mahkotanya.
Daun duduk melingkari batang dengan batang daun mengumpul pada batang. Bagian-bagian daun adalah :
- Tangkai/pelepah daun, yang bagian pangkalnya melebar
- Tulang/poros daun dan helai daun yang menyirip berjumlah 100-130 lembar
Bunga
Pohon kelapa akan berbunga apabila telah mencapai tingkat umur tertentu (untuk kelapa dalam berukur 4-5 tahun), karangan bunga berturut-turut tumbuh keluar dari ketiak daun. Karangan bunga kelapa disebut mayang atau manggar. Karangan bunga di bagian luarnya diselubungi oleh kulit manger yang disebut mancung (spatha). Panjang mancung rata-rata 80-90 cm. Karangan bunga terdiri dari induk tangkai bunga dan bercabang-cabang sebanyak 30-40 helai.
Kelapa adalah tanaman berumah satu. Pada pangkal cabang-cabang tumbuh bunga-bunga betina, kemudian menyusul bunga –bunga jantan sampai ke ujung tangkai. Bunga betina maupun bunga jantan letaknya melekat pada cabang. Bunga-bunga tersebut tidak bertangkai. Pada tiap cabang terdapat 1-2 kuntum bunga betina. Jumlah bunga jantan banyak sekali, pada tiap cabang terdapat ± 200 bunga, sehingga pada tiap manggar terdapat sekitar 8.000-10.000 kuntum bunga jantan. Sedangkan jumlah bunga betina hanya 20-50 buah, pada pohon-pohon yang masih muda sering kali belum terdapat bunga betina.
Selama dua hari setelah manggar membuka, bunga-bunga jantan berangsur-angsur menjadi dewasa, membuka, dan gerak ini dimulai dari bagian ujung tiap cabang menuju ke pangkal. Adapun gerak pertumbuhan bunga betina, untuk tiap manggar berlangsung selama 29 hari. Setelah itu bunga-bunga betina berangsur-angsur membuka menjadi dewasa, yang berlangsung selama ± 7 hari. Dengan tidak bersamaan dewasanya bunga jantan dan bunga betina, maka pada penyerbukan, bunga betina tidak mendapat tepung sari dari bunga jantan dan bunga betina lebih bersamaan, sehingga memungkinkan terjadinya penyerbukan sendiri. Bagian-bagian dari bunga kelapa:
- Bunga jantan : tiga helai kelopak bunga berukuran 3-5 mm; tiga helai daun mahkota berukuran ±15 mm; enam helai benang sari; satu putik rudimeter dengan kepala putih bersirip tiga lembar. Di antara sirip-sirip tedapat zat madu/nectar
- Bunga betina : berukuran lebih besar dari bunga jantan sekitar 3 cm. Kelopak bunga tebal dan lebar, membungkus hampir seluruh bagian-bagian lainnya. Pada bagian ujung masih nampak keluar sedikit bagian ujung dari daun mahkota bunga. Putik tidak bertangkai, tetapi sisa-sisa dari benang sari masih tampak dan tersusun seperti gelembung-gelembung, banyaknya enam buah. Dasar buah terdiri atas tiga ruangan dan pada tiap ruangan terdapat satu bakal biji. Dari tiga bakal biji ini hanya satu saja yang kelak dapat tumbuh terus menjadi biji yang normal. Penyerbukan bunga berlangsung dengan perantaraan serangga.
Buah
Tiga sampai empat minggu setelah manggar membuka, bunga betina telah dibuahi dan mulai tumbuh menjadi buah. Dari jumlah buah yang terbentuk, ½ – ¾-nya secara berangsur-angsur rontok karena pohon tidak sanggup membesarkan buah tadi. Rontoknya buah-buah muda ini berlangsung selama dua bulan, dan sisanya akan tumbuh sampai tua. Pertumbuhan buah melalui tiga fase, yaitu :
- Fase pertama : Berlangsung selama 4-6 bulan. Pada fase ini bagian tempurung dan sabut hanya membesar dan masih lunak. Lubang embrio juga ikut membesar dan berisi penuh air.
- Fase kedua : Berlangsung selama 2-3 bulan. Pada fase ini bagian tempurung berangsur-angsur tebal, tetapi belum keras betul.
- Fase ketiga : Pada fase ini, putih lembaga atau endosperm sedang dalam penyusunan. Penyusunan dimulai dari pangkal buah berangsur-angsur menuju ke ujung. Pada bagian pangkal mulai tampak terbentuknya lembaga. Warna tempurung berubah dari putih menjadi coklat kehitaman dan bertambah keras.
Daging buah, yang terdiri atas 3 bagian yaitu :
- Epicarp, yaitu kulit bagian luar yang permukaannya licin, agak keras dan tebalnya ½ 1/7mm.
- Mesocarp, yaitu kulit bagian tengah yang disebut sabut. Bagian ini terdiri dari serat-serat yang keras tebalnya 3-5 cm.
- Endocarp, yaitu bagian tempurung yang keras sekali. Tebalnya 3-6 mm. Bagian dalam melekat pada kulit luar dari biji/endosperm.
- Putih lembaga atau endosperm yang tebalnya 8-10mm
Buah yang telah tua bobotnya terdiri dari 35% sabut, 12% tempurung, 28% endosperm dan 25% air. Sedangkan endosperm mengandung: 52% air, 34% minyak, 3% protein, 1,5% zat gula dan 1% abu. Adapun air kelapa mengandung 2% gula, 4% zat kering dan zat abu.
Syarat Tumbuh
Iklim
Kelapa dapat tumbuh di daerah tropis, dan tumbuh baik pada iklim panas yang lembab. Pusat-pusat perkebunan kelapa yang penting terletak pada zone antara 15ºLU dan 15ºLS. Di luar zone ini hanya terdapat pohon-pohon kelapa yang tidak mampu menghasilkan buah (Florida, Los Angeles, Portugal). Meskipun kelapa dapat tumbuh pada keadaan iklim yang luas cakupannya, untuk pertumbuhan yang optimal dan tercapainya produktivitas yang baik, kelapa menghendaki persyaratan lingkungan tertentu, menyangkut elevasi, suhu, curah hujan, sinar matahari dan derajat lengas.
Elevasi
Kelapa tumbuh baik mulai pesisir sampai 600-700 meter di atas permukaan laut. Perkebunan-perkebunan rakyat banyak dijumpai sampai ketinggian 900 m di atas permukaan laut, tetapi pertumbuhan dan berbuahnya lambat dan hasilnya rendah.
Suhu
Suhu optimum bagi kelapa adalah yang rata-rata tahunannya 27ºC dengan fluktuasi 6-7ºC. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan tanaman muda yang sedang tumbuh berkembang menjadi kering dan mengakibatkan berkurangnya buah, tapi Pada masa pertumbuhan vegetatif, tanaman kelapa menghendaki suhu minimal 21oC, dimana dibawah suhu tersebut pertumbuhan tanaman kelapa menjadi tidak baik.
Kelembaban Udara
Pada umumnya, tanaman kelapa membutuhkan iklim yang panas dan lembab. Walaupun demikian kelembaban udara yang terlalu tinggi akan berpengaruh buruk bagi tanaman, begitu juga dengan kelembaban yang terlalu rendah. Kelapa akan tumbuh dengan baik pada kelembaban bulanan rata-rata 70-80%, dengan kelembaban minimal 65%. Bila kelembaban udara sangat rendah, evapotranspirasi tinggi, tanaman akan kekeringan yang berakibat buah jatuh lebih awal (sebelum masak), tetapi bila kelembaban udara terlalu tinggi menimbulkan hama dan penyakit.
Curah Hujan
Kelapa tumbuh optimal pada daerah dengan curah hujan antara 1800-2000 mm per tahun bahkan sampai 3800, yang jatuh tersebar merata sepanjang tahun selama tanah mempunyai drainase yang baik. Pertumbuhan kelapa di daerah pantai pada umumnya baik meskipun curah hujannya lebih rendah daripada batas minimum. Hal ini disebabkan karena pada daerah itu, dibawah permukaan tanah terdapat air yang cukup, berasal dari daerah yang letaknya jauh dari pantai. Pada daerah yang demikian adanya dan banyaknya air tanah merupakan faktor yang lebih menentukan daripada ukuran curah hujan.
Sinar Matahari
Tanaman kelapa menghendaki intensitas sinar matahari yang tinggi dengan jumlah penyinaran tidak kurang dari 2.000 jam per tahun atau 120 jam/bulan. Tanaman yang berada di bawah naungan di tempat terlindung kurang baik pertumbuhannya. Lingkungan yang terbuka dapat memberikan pertumbuhan yang baik, dan sebaliknya.
Derajat Lengas
Untuk pertumbuhan yang dengan hasil tinggi, tanaman kelapa membutuhkan kelembaban udara antara 60-80%. Walaupun demikian, derajat lengas yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak baik, yaitu:
- Mengurangi penguapan (transpirasi) yang berakibat menurunnya kemampuan pengambilan (up-take) unsure-unsur hara, sehingga dapat mengurangi jumlah buah.
- Menyebabkan berkembang dan menyebarnya penyakit cendawan yang berbahaya,misalnya bud rot, dll.
Tanah
Dari faktor tanah sebagai media tanam, jenis tanah, pH, ketersediaan air, serta kemiringan lahan mempengaruhi pertumbuhannya. Karena tanaman kelapa memiliki jenis akar serabut, maka jenis tanah yang paling sesuai untuk pertumbuhannya adalah tanah yang gembur atau berpasir supaya peresapan air serta tata udara berlangsung dengan baik. Selain itu tanaman kelapa juga memerlukan jenis tanah yang subur yang banyak mengandung unsur hara. Beberapa jenis tanah yang cocok untuk perkebunan kelapa antara lain tanah aluvial, laterit, vulkanis, berpasir, ataupun tanah liat. Beberapa persyaratan sifat fisik tanah yang cocok untuk tanaman kelapa adalah sebagai berikut :
- Struktur tanah baik (granuler atau remah) dengan tata udara yang baik,
- Peresapan air baik,
- Permukaan air tanah cukup dalam sehingga dapat memenuhi kebutuhan bagi perakaran tanaman kelapa, tapi tidak menimbulkan hambatan bagi aerasi udara dalam tanah,
- Keadaan air tanah selalu bergerak (tidak menggenang),
- Tekstur tanah berpasir paling cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa,
- Solum (tubuh) tanah dalam sehingga dapat memberikan kesempatan pada akar untuk tumbuh dengan bebas,
- Tidak terdapat lapisan padas yang menghalangi pertumbuhan akar,
- Tanah memiliki kandungan bahan organik dalam jumlah yang cukup.
- Rentang pH yang baik untuk pertumbuhan tanaman kelapa adalah pH 5-8, adapun pH optimumnya adalah pH 5,5-6,5. Tanaman kelapa membutuhkan lahan yang datar (0-3%). Pohon-pohon kelapa yang tumbuh pada tempat-tempat yang berdekatan dengan air yang bergerak seperti di tepi-tepi sungai, dekat pantai, umumnya pertumbuhannya baik. Hal ini disebabkan karena air yang bergerak mengandung banyak oksigen yang baik untuk pernafasan akar.
Lokasi Penanaman
Lokasi budidaya tanaman kelapa dapat berupa tanah pekarangan, tanah rejuvenasi, tanah konversi, tanah asal hutan, maupun tanah bekas alang-alang. Kelima lokasi tanah tersebut pada prinsipnya hanya terdiri atas dua jenis lahan, yaitu tanah bukaan baru dan tanah bukaan kembali kebun-kebun yang sudah tua umurnya. Hal hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kebun kelapa baik kebun bukaan baru maupun kebun bukaan kembali antara lain ketersediaan humus dalam tanah, keadaan air tanah, kebersihan lahan, serta perencanaan tata letak kebun. Persediaan humus harus diusahakan agar tidak berkurang, air tanah diatur dengan membuat saluran air (drainase), permukaan lahan dibersihkan hingga benarbenar bersih, bebas dari sisa-sisa tunggul dan bagian tanaman agar tidak menjadi sarang rayap. Perencanaan mengenai letak-letak bagian kebun, jalan pengangkutan dan pabrik harus dilakukan sebaik-baiknya sehingga efisiensi pekerjaan di kebun dapat tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar